Sabtu, 23 Oktober 2010

Kebaya Sebagai Salah Satu Kebudayaan Indonesia

Bila anda ingin tampil sebagai perempuan seksi, langsing dan elegan pada tiap kesempatan maka kenakan saja busana kebaya. Tetapi kebaya bukan hanya untuk perempuan yang berpostur ideal tetapi juga bagi perempuan hamil sehingga akan terlihat lebih seksi dan elegan. Anda bisa memodifikasi sedikit di Penjahit Kebaya atau membeli kebaya yang mengikuti bentuk tubuh maka akan memberikan hasil yang luar biasa.

Pendeknya busana Kebaya Tradisional yang hampir tidak dimiliki bangsa lain ternyata mampu membuat perempuan dalam ukuran tubuh apa pun bisa terlihat seksi, langsing dan elegan.
Hanya dengan pemilihan bahan, model yang tepat dengan postur tubuh dan warna kulit, saat ini modifikasi kebaya pun semakin beragam dilakukan oleh Penjahit Kebaya.

Tidak heran jika kebaya yang dulu hanya dipandang sebagai busana tradisional kini semakin mendapat tempat di hati kaum perempuan. Bukan saja para istri pejabat tetapi juga selebritis. Banyak perempuan sekarang yang bukan hanya mengenakan kebaya pada acara formal tetapi juga sebagai busana mereka sehari-hari.

Namun apa pun bentuk modelnya, Kebaya Tradisional atau Kebaya Modern, satu hal yang tidak boleh ditinggalkan dari kebaya yakni soal pakem atau siluet yang membentuk bagian tubuh. Siluet ini merupakan dasar dari kebaya dan ada tiga macam yang melegenda di kalangan masyarakat Indonesia yakni pakem Sunda, Jawa dan kurung.

Konon berkat pakem warisan nenek moyang ini pula perempuan yang berpikir perutnya terlihat besar tetap bisa tampil percaya diri. Memang semua tergantung rancangan busana tersebut tetapi sebaiknya kenakan puring sebagai bagian dalam kebaya dalam bentuk korset atau tanktop ketat dan bra warnanya senada dengan warna kebaya itu sendiri.

Untuk bahan saat ini cukup variatif dan busana kebaya tidak lagi identik dengan brokat. Tetapi bahan katun, sifon, sutra Thailand, santung print dan bahan-bahan bermotif lainnya juga bisa dijadikan kebaya dan tidak kalah menarik dengan pilihan warna yang beragam.

Jika dulu kaum perempuan cenderung mengenakan kebaya warna tua seperti hitam, coklat, maroon, abu-abu dan hitam. Sekarang banyak perempuan yang memilih kebaya berwarna kulit, putih, gading, kuning keemasan, perak dan warna pastel lainnya tidak kalah elegan. Apalagi ditambah dengan hiasan payet, sulaman benang emas, korsase maupun simpul modern lainnya. Anda bisa mencoba kenakan kebaya coklat muda dipadu dengan korset ketat yang menonjol dengan motif lipit.

Berbusana dengan mengenakan kebaya putih gading sangat cocok dalam suasana dan cuaca apa pun. Cobalah untuk aksen brokat sebagai lis sepanjang lengan dan leher terbuka yang mengarah pada pakem Sunda sehingga membuat busana ini tidak hanya pas sebagai baju pengantin tapi juga pesta istimewa. Apalagi dipadukan dengan kain batik motif kuno era 1930 dan 1940-an yang dimodifikasi ulang dengan aksen payet.

Untuk memberikan kesan yang betul-betul modern kebaya dengan bagian lengan yang dicampur bahan tile. Kebaya putih ini akan tampil lengkap dengan selendang sifon senada yang ditata rapi di salah satu lengan. Biarkanlah selandang lebar ini menjutai dengan satu simpul yang diikatkan pada bros keemasan.

Kebaya dengan bahan katun, sutra, santung print itu tampil dengan berbagai potongan seperti blazer, kimono, kurung, pendek dengan aksen bordir dan lace. Tetapi kebaya ini sebagian besar hampir tanpa payet dan sangat cocok dikenakan dengan celana denim, katun tapi juga sarung dan selendang print.

Model kebaya ini adalah Kebaya Modern sehingga perempuan muda dan remaja tidak perlu repot melengkapi penampilannya dengan konde. Kebaya kasual bisa tampil sebagai blus dengan hiasan rajut. Agar lebih menonjol kebaya modern ini dipadukan dengan dalaman yang kontras.

Sumber: http://www.indomp3z.us






NAMA                : ANGGI SOPIANDI
KELAS               : 1KA31
NPM                   : 10110835
DOSEN               : ASRI WULAN
MATA KULIAH : SOFTSKILL ISD

KEBUDAYAAN

A. Pengertian Kebudayaan
Menurut Koentaraningrat
Mengartikan kosep kebudayaan dalam arti yang terbatas adalah pilihan. Karya dan hasil karya manusia yang memenuhi hasratnya akan keindahan sebaliknya dalam arti yang luas yaitu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah–sesuatu proses belajar Berdasarkan dari beberapa definisi maka kebudayaan itu mencakup beberapa kegiatan manusia sebagai wujud interaksi social guna memenuhi kebutuha hidup dan kehidupan di dalam lingkungan masyarakat, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam.
Kebudayaan berasal dari kata Sangsekerta “buddhayah“ yang merupakan bentuk jamak dari kata “budahayah" berarti budi atau akal. Adapun istilah “Culture” dari bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata l;atin, colere" yang berarti mengalah tanah atau bertani Dari asal kata copere “ kemudian” kulpure” di aspikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengalah dan merubah alam.

B. Unsur–unsur Kebudayaan.
Kebudayaan dari setiap bangsa/masyarakat terdiri dari unsur–unsur besar maupun kecil yang merupakan bagian–bagian dari suatu kebutuhan yang bersifat sebagai kesatuan.
Beberapa ahli antropologi telah mencoba untuk menuangkan unsur–unsur pokok dari kebudayaan. Melville J. Herskovits (dalam Soekanto, 1982 : 168) menyajikan adanya 4 unsur pokok dari kebudayaan yaitu :
a. Alat – alat Teknologi
b. Sistem Ekonomi
c. Keluarga
d. Kekuasaan Politik

Browmslow Malinawsk (1982 : 168) menyebut unsur–unsur pokok kebudayaan ialah sebagai berikut :
1. Sistem norma–norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat agar menguasai alam sekelilingnya
2. Organisasi ekonomi
3. Alat –alat dan lembaga – lembaga atau petugas – petugas untuk pendekatan
4. Organisasi kekuatan

C. Adat istiadat
Adat adalah wujud ideal dari kebudayaan. Secara lengkap wujud itu dapat kita sebut adat tapa kelakukan, karena adat berpungsi sebagai pengatur kelakuan suatu contoh dari adat upacara mengayun pada bayi baru lahir Adat dapat dibagi lebih khusus dalam 4 tingkat
1. Tingkat Nilai budaya
Lapisan yang paling abstrak seluas lingkungannya
2. Norma–norma
Lebih konkrit adalah sistem norma–norma itu adalah nilai–nilai budaya yang sudah terkait pada peranan–peranan dari manusia dalam masyarakat.
3. Hukum
Yang lebih konkit lagi adalah sistem hukum (baik hukum adat maupun hukum tertulis)
4. Aturan khusus
Adalah aturan–aturan khusus yang mengatur aktivitas–aktivitas yang amat jelas dan terbatas ruang lingkupnya dalam kehidupan masyarakat





NAMA                : ANGGI SOPIANDI
KELAS               : 1KA31
NPM                   : 10110835
DOSEN               : ASRI WULAN
MATA KULIAH : SOFTSKILL ISD

Cara Pandang Terhadap Kebudayaan

Kebudayaan Sebagai Peradaban
Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktivitas yang "elit" seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau mendengarkan musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas. Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".
Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari kebudayaan tingkat tinggi (high culture) untuk menekan pemikiran "manusia alami" (human nature)
Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.
Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai kultur populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.

Kebudayaan sebagai "Sudut Pandang Umum"
Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme - seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan Kekaisaran Austria-Hongaria - mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif."
Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.
Pada tahun 50-an, subkebudayaan - kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja.

Kebudayaan sebagai Mekanisme Stabilisasi
Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan tribalisme.

Kebudayaan Diantara Masyarakat
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender,
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
• Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
• Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
• Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
• Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
Kebudayaan Menurut Wilayah
Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, dan agama.
Afrika
Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.

Amerika
Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.

Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea, dan Vietnam. Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak mempengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai Agama Islam juga turut mempengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan tenggara.

Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, Aborigin.

Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.

Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.






NAMA                : ANGGI SOPIANDI
KELAS                : 1KA31
NPM                    : 10110835
DOSEN               : ASRI WULAN
MATA KULIAH : SOFTSKILL ISD

KAJIAN TENTANG KEBUDAYAAN

Kebudayaan mencerminkan nilai–nilai bangsa yang harus dipelihara, dibina dan dikembangkan guna memperkuat penghayatan dan pengalaman Pancasila, meningkatkan kualitas hidup, memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan Nasional, memperkokoh jiwa persatuan dan kesatuan bangsa serta mampu menjadi penggerak bagi perwujudan cita–cita bangsa di masa yang akan datang.
Terpeliharanya kebudayaan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh masyarakatnya. Kebudayaan dalam hal ini tidak begitu saja dipelihara jika tidak terdapat dasar hukumnya. Karena dasar hukum ini yang memotivasi masyarakat suatu negara untuk terus memelihara dan mengembangkannya. Adapun yang menjadi landasan konstitusional kebudayaan tersurat dalam Undang–undang Dasar 1945 Pasal 32.
Salah satu ciri konsep kebudayaan itu akan selalu mengalami perubahan atau berada dalam proses perubahan baik cepat atau lambat. Dan untuk menjaga agar kebudayaan tetap lestari diperlukan langkah–langkah pengaturan bagi penguasaan pemilikan, penemuan, pencarian, perlindungan, pemeliharaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pengawasan benda agar Budaya Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan khususnya di Jawa Barat yang merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman jenis kesenian yang khususnya bersifat tradisi.
Kesenian serta adat istiadat yang ada sangat berbeda–beda keadaannya antar daerah yang satu dan dengan yang lain, begitu pula dengan keberadaan kesenian tradisi yang sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan, Perekonomoian, mata pencaharian masyarakat dan sebagainya tradisi sebagai contoh seluruh masyarakat Desa Kertawana Kecamatan Kalimanggis Kabupaten Kuningan, apabila salah satu keluarga dikaruniai anak. Tradisi tersebut dinamakan Ngayun dan puputan yaitu tradisi untuk proses pemberian nama bayi dan selamatan setelah tali pusar bayi lepas biasanya dilaksanakan sampai tujuh hari setelah kelahiran.
Landasan penulisan pengambilan tema ini adalah untuk mengenal lebih jauh tradisi ngayun dan puputan di daerah Kuningan. Hal ini dikarenakan tradisi ngayun dan puputan begitu penting bagi masyarakat untuk selalu dilaksanakan, baik bagi masyarakat yang mampu secara ekonomi maupun masyarakat yang kurang mampu.

A. Pengertian Kebudayaan
Menurut Koentaraningrat
Mengartikan kosep kebudayaan dalam arti yang terbatas adalah pilihan. Karya dan hasil karya manusia yang memenuhi hasratnya akan keindahan sebaliknya dalam arti yang luas yaitu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah–sesuatu proses belajar Berdasarkan dari beberapa definisi maka kebudayaan itu mencakup beberapa kegiatan manusia sebagai wujud interaksi social guna memenuhi kebutuha hidup dan kehidupan di dalam lingkungan masyarakat, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam.
Kebudayaan berasal dari kata Sangsekerta “buddhayah“ yang merupakan bentuk jamak dari kata “budahayah" berarti budi atau akal. Adapun istilah “Culture” dari bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata l;atin, colere" yang berarti mengalah tanah atau bertani Dari asal kata copere “ kemudian” kulpure” di aspikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengalah dan merubah alam.

B. Unsur–unsur Kebudayaan.
Kebudayaan dari setiap bangsa/masyarakat terdiri dari unsur–unsur besar maupun kecil yang merupakan bagian–bagian dari suatu kebutuhan yang bersifat sebagai kesatuan.
Beberapa ahli antropologi telah mencoba untuk menuangkan unsur–unsur pokok dari kebudayaan. Melville J. Herskovits (dalam Soekanto, 1982 : 168) menyajikan adanya 4 unsur pokok dari kebudayaan yaitu :
a. Alat – alat Teknologi
b. Sistem Ekonomi
c. Keluarga
d. Kekuasaan Politik

Browmslow Malinawsk (1982 : 168) menyebut unsur–unsur pokok kebudayaan ialah sebagai berikut :
1. Sistem norma–norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat agar menguasai alam sekelilingnya
2. Organisasi ekonomi
3. Alat –alat dan lembaga – lembaga atau petugas – petugas untuk pendekatan
4. Organisasi kekuatan

C. Adat istiadat
Adat adalah wujud ideal dari kebudayaan. Secara lengkap wujud itu dapat kita sebut adat tapa kelakukan, karena adat berpungsi sebagai pengatur kelakuan suatu contoh dari adat upacara mengayun pada bayi baru lahir Adat dapat dibagi lebih khusus dalam 4 tingkat
1. Tingkat Nilai budaya
Lapisan yang paling abstrak seluas lingkungannya
2. Norma–norma
Lebih konkrit adalah sistem norma–norma itu adalah nilai–nilai budaya yang sudah terkait pada peranan–peranan dari manusia dalam masyarakat.
3. Hukum
Yang lebih konkit lagi adalah sistem hukum (baik hukum adat maupun hukum tertulis)
4. Aturan khusus
Adalah aturan–aturan khusus yang mengatur aktivitas–aktivitas yang amat jelas dan terbatas ruang lingkupnya dalam kehidupan masyarakat





NAMA                : ANGGI SOPIANDI
KELAS               : 1KA31
NPM                   : 10110835
DOSEN               : ASRI WULAN
MATA KULIAH : SOFTSKILL ISD

MIGRASI

Migrasi Penduduk

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
1. Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
1) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
2) Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant
3) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya
b. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
1) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
1. Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi
2. Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
3. Ingin mencari pengalaman di kota
4. Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya
2) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi. Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas :
1. Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek
2. Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri
3. Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama
4. Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah
3) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.
2. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi
Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi, adalah sebagai berikut :
a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru
b. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya
c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok
d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis
e. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris
f. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA
g. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
Dampak Migrasi Penduduk
Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.
a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
- Dampak Positif Imigrasi
1. Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
2. Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
3. Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa
4. Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
- Dampak Positif Emigrasi
1. Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
2. Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain
3. Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
b. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :
- Dampak Positif Transmigrasi
1. Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk
2. Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
3. Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
4. Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
5. Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
- Dampak Positif Urbanisasi
1. Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
2. Mengurangi jumlah pengangguran di desa
3. Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
4. Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
5. Perekonomian di kota semakin berkembang
C. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :
- Dampak Negatif Imigrasi
1. Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.
2.Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
- Dampak Negatif Emigrasi
1. Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
2.Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
d. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :
- Dampak Negatif Transmigrasi
1. Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya
2. Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran


-
Dampak Negatif Urbanisasi
1. Produktivitas pertanian di desa menurun
2. Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
3. Meningkatnya pengangguran di kota
4. Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
5. Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.
6. Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
e. Usaha-usaha untuk Menanggulangi Permasalahan Migrasi
Beberapa usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah sebagai berikut :
1. Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah
2. Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa
3. Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan
4. Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar
5. Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan
Faktor Pendorong & Penarik Migrasi
Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull factor).
Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:
• Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.
• Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).
• Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
• Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
• Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.
Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:
• Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.
• Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
• Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
• Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.

referensi http://id.wikipedia.org/





NAMA                     : ANGGI SOPIANDI
KELAS                     : 1KA31
NPM                         : 10110835
DOSEN                    : ASRI WULAN
MATA KULIAH       : SOFTSKILL ISD

Penduduk dan Masyarakat

Pengertian Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang tinggal atau menetap di suatu wilayah selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang tinggal berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap dan secara hokum berhak tinggal di daerah tersebut. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.

Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti, sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.

Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-anggota nya.

Unsur-unsur suatu masyarakat

a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak.

b.Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.

c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Bila dipandang cara terbentuk nya masyarakat :

1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan

2.Masyarakat mardeka

a).Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: gerombolan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.

b).Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan.

referensi http://id.wikipedia.org/





NAMA                   : ANGGI SOPIANDI
KELAS                   : 1KA31
NPM                       : 10110835
DOSEN                  : ASRI WULAN
MATA KULIAH    : SOFTSKILL ISD

Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:

Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Teknologi)
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
• alat-alat produktif
• senjata
• wadah
• alat-alat menyalakan api
• makanan
• pakaian
• tempat berlindung dan perumahan
• alat-alat transportasi

Sistem Mata Pencaharian Hidup
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
• berburu dan meramu
• beternak
• bercocok tanam di ladang
• menangkap ikan

Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.[3]
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.

Agama Samawi
Tiga agama besar, Yahudi, Kristen dan Islam, sering dikelompokkan sebagai agama Samawiatau agama Abrahamik. Ketiga agama tersebut memiliki sejumlah tradisi yang sama namun juga perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam inti ajarannya. Ketiganya telah memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan manusia di berbagai belahan dunia.
Yahudi adalah salah satu agama, yang jika tidak disebut sebagai yang pertama, adalah agama monotheistik dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Terdapat nilai-nilai dan sejarah umat Yahudi yang juga direferensikan dalam agama Abrahamik lainnya, seperti Kristen dan Islam. Saat ini umat Yahudi berjumlah lebih dari 13 juta jiwa.
Kristen (Protestan dan Katolik) adalah agama yang banyak mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf Kristen semacam St. Thomas Aquinas dan Erasmus. Saat ini diperkirakan terdapat antara 1,5 s.d. 2,1 milyar pemeluk agama Kristen di seluruh dunia.
Islam memiliki nilai-nilai dan norma agama yang banyak mempengaruhi kebudayaan Timur Tengah dan Afrika Utara, dan sebagian wilayah Asia Tenggara. Saat ini terdapat lebih dari 1,5 milyar pemeluk agama Islam di dunia.

Agama dan Filosofi dari Timur
Agama dan filosofi seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China, dan menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi.
Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme, cabang Mahāyāna yang menyebar di sepanjang utara dan timur India sampai Tibet, China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam. Theravāda Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.
Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India lainnya, Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.
Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari Cina, mempengaruhi baik religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.
Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.

Agama Tradisional
Agama tradisional, atau kadang-kadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia, Afrika, dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama Shinto. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.
"American Dream"
American Dream, atau "mimpi orang Amerika" dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah "kota di atas bukit" (atau city upon a hill"), "cahaya untuk negara-negara" ("a light unto the nations"), yang memiliki nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.

Pernikahan
Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya. Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.

Sistem Ilmu dan Pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
• pengetahuan tentang alam
• pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
• pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
• pengetahuan tentang ruang dan waktu

Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:
1. tekanan kerja dalam masyarakat
2. keefektifan komunikasi
3. perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.

Penetrasi Kebudayaan
Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
Penetrasi damai (penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia[rujukan?]. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat[rujukan?]. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.




NAMA                  : ANGGI SOPIANDI
KELAS                 : 1KA31
NPM                     : 10110835
DOSEN                 : ASRI WULAN
MATA KULIAH   : SOFTSKILL ISD

Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.

Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.

Apa Saja Permasalahan yang didapat?

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.

Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

referensi http://id.wikipedia.org/





NAMA                  : ANGGI SOPIANDI
KELAS                  : 1KA31
NPM                      : 10110835
DOSEN                 : ASRI WULAN
MATA KULIAH   : SOFTSKILL ISD

Masyarakat

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
referensi http://id.wikipedia.org/




NAMA                    : ANGGI SOPIANDI
KELAS                    : 1KA31
NPM                        : 10110835
DOSEN                   : ASRI WULAN
MATA KULIAH     : SOFTSKILL ISD

Kebudayaan dan Masyarakat

A. Pengertian Kebudayaan dan Masyarakat

1. Kebudayaan
Dilihat dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta “budhayyah” yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Pendapat lain mengatakan, kebudayaan secara keseluruhan adalah hasil usaha manusia untuk mencukupi semua kebutuhan hidupnya.
Sesuai dengan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kebudayaan secara umum adalah suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat pada suatu tempat tertentu yang berlangsung secara turun temurun.

2. Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang bergabung menjadi sekelompok orang, yang saling hidup bersamaan dan saling tergantung antara satu sama yang lain. Ada teori lain yang menjelaskan tentang syarat-syarat pembentukan suatu masyarakat diantaranya manusia yang hidup bersama, minimal ada 2 orang yang saling hidup bersama, bercampur untuk waktu yang lama, adanya kesadaran akan terikatnya satu sama lainnya, serta adanya aturan-aturan yang mengatur untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

B. Hubungan Masyarakat dan Kebudayaan
Kebudayaan itu memiliki sifat kompleks, banyak seluk beluknya dan merupakan totalitas, merupakan keseluruhan meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum dan lain-lain yang diperoleh manusia di dalam masyarakat. Sehingga dapat diketahui bahwa pencipta kebudayaan adalah manusia. Sedangkan fokus kebudayaan adalah masyarakat.
Sesuai penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa antara masyarakat dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat. Di dalam masyarakat, kebudayaan itu di satu pihak dipengaruhi oleh anggota masyarakat, tetapi di lain pihak anggota masyarakat itu dipengaruhi oleh kebudayaan, misalnya orang Eropa yang beriklim dingin, terpaksa harus membuat pakaian tebal. Di daerah yang banyak kayu mengharuskan masyarakat untuk membuat rumah dari kayu dan sebagainya. Jika dilihat dari sudut skematik kebudayaan, kebudayaan itu merupakan hasil dari suatu adat dan tradisi yang memiliki aturan-aturan mengikat, yang diciptakan oleh beberapa kumpulan individu sebagai warisan kebudayaan karena faktor tempat tinggal yang mana hasil dari kebudayaan tersebut dengan sengaja atau tidak, sesungguhnya ada dalam masyarakat. Dengan hasil budaya itu, manusia kemudian memiliki kehidupan dan pola kehidupan ini pula dapatlah mempengaruhi cara berpikir dan gerak sosial, contohnya: kehidupan umat Islam di Jawa Tengah dengan Sumatra Barat berlain-lain, sebab pola kehidupan mereka juga lain. Hal ini disebabkan adanya pengaruh kultur (kebudayaan) di daerah itu.

C. Pengertian Relativisme Kebudayaan
Standar-standar tingkah laku berhubungan dengan kebudayaan dimana standar-standar itu berlaku, yaitu suatu gejala yang disebut dengan relativitas kebudayaan. Relativisme kebudayaan menjelaskan apa sebabnya suatu perbuatan tertentu misalnya memakai pakaian tanpa penutup dada dipandang pantas di dalam kebudayaan yang satu tetapi sebaliknya merupakan perbuatan yang seratus persen amoral dalam kebudayaan yang lain. Penjelasan yang sama berlaku juga bagi pandangan-pandangan sehubungan dengan pemerintahan atau agama yang akan dipandang benar dan baik di dalam kebudayaan yang satu, tetapi sebaliknya buruk dan terlarang di dalam kebudayaan yang lain.
Maka dari itu, apa yang dianggap baik atau buruk apa yang diinginkan atau apa yang tidak diinginkan, semuanya itu berkaitan dengan rumusan yang dibuat seseorang menurut situasinya. Hal ini akan dilakukan menurut prasyarat-prasyarat yang ditentukan oleh kebudayaan orang itu. Itulah sebabnya mengapa para ahli ilmu sosial sangat berhati-hati di dalam menganalisa tingkah laku di dalam konteks kebudayaan yang dimaksud.

D. Akibat Adanya Pengaruh Relativisme di Dalam Masyarakat
Sifat relatif dari kebudayaan itu memberikan suatu penjelasan mengenai tingkah laku. Ada 3 perwujudan beserta konsekuensi-konsekuensi tingkah laku sebagai akibat dari prasyarat-prasyarat yang ditentukan oleh kebudayaan itu, yakni:

1. Fanatisme Suku Bangsa (Ethnosentrisme)
Pengamat yang arif, selagi bepergian, selagi bepergian dari negeri yang satu ke negeri yang lain, ia akan melihat bahwa hampir semua individu yang dijumpai akan menganggap bahwa kebudayaannya lebih baik atau lebih tinggi daripada kebudayaan-kebudayaan lainnya dalam satu atau lain hal. Orang Prancis akan membanggakan bahasanya yang indah, orang Italia akan membanggakan musiknya, Orang Amerika membanggakan kekayaan materinya, dan orang timur membanggakan kearifannya yang diwarisinya dari zaman kuno. Tidaklah mengherankan kalau ada bangsa yang satu sangat meninggikan apa yang dimilikinya di atas bangsa-bangsa lain. Etnosentrisme ialah istilah yang dipakai untuk menyatakan kecenderungan untuk menilai kebudayaan-kebudayaan sendiri. Kebanyakan individu, bahkan mereka yang sudah memiliki tingkat pendidikan tinggi, pada satu atau lain saat akan jatuh menjadi korban.
Fanatisme memiliki keuntungan tertentu bagi kestabilan dan keutuhan kebudayaan sifat-sifat kepribadian seperti patriotisme, kesetiaan kepada bangsa dan provinsialisme sangat erat hubungannya dengan etnosentrisme. Sebaliknya selain mengurangi keobyektifan bagi ilmu pengetahuan, etnosentrisme juga menghambat hubungan antara kebudayaan-kebudayaan serta menghambat proses asimilasi kebudayaan (persatu-paduan) antara dua unsur kebudayaan yang merupakan satu campuran senyawa, yang menunjukkan satu gejala pada tingkah laku) antara kelompok-kelompok yang berbeda menjadi suatu bangsa yang besar.

2. Guncangan Kebudayaan (Culture Shock)
Istilah culture shock ini pertama kali dipopulerkan oleh Kalervo Oberg. Ia menggunakan istilah ini untuk menyatakan apa yang ia sebut sebagai suatu penyakit jabatan dari orang-orang yang secara tiba-tiba dipindahkan ke dalam suatu kebudayaan yang berbeda dari kebudayaannya sendiri. Oberg mengatakan culture shock itu merupakan suatu bentuk penyakit mental yaitu penyakit yang tidak disadari oleh korbannya. Ia mengatakan bahwa penyakit ini timbul akibat kecemasan karena orang itu kehilangan semua tanda-tanda dan lambang-lambang pergaulan sosial yang sudah ia kenal dengan baik. Jika seribu macam tanda-tanda dan lambang-lambang yang bisa ia pakai untuk mengorientasikan dirinya itu hilang, misalnya kapan harus berjabat tangan, bagaimana cara membeli sesuatu, bagaimana caranya memberikan perintah kepada pembantu, ekspresi-ekspresi yang bagaimanakah yang harus diperlihatkan, dan sebagainya, maka orang itu akan kehilangan kedamaian di dalam pikiran dan efisiensi di dalam kerjanya.
Tahap-tahap yang membentuk siklus kultural shock bagi setiap individu, diantaranya:
• Tahap Bulan Madu
Tanpa waktu orang akan merasakan sebagai suatu pengalaman batu yang menarik, misalnya seseorang yang biasanya hidup di tempat pemukiman tanpa adanya seorang pembantu tiba-tiba ia tinggal di suatu hotel untuk sementara waktu dan ia pun dijamu oleh orang-orang penting setempat.
• Tahap Kritis
Ditandai dengan suatu perasaan dendam. Di sini terlihat bahwa segala sesuatunya tidak beres, misalnya kesulitan bahasa menimbulkan kesulitan terhadap pembantu rumah tangga, dan lain-lain
• Tahap Kesombongan
Korban menjadi bersikap agresif dan bersekutu dengan orang-orang sebangsanya. Misalnya menghina corak kehidupan serta penduduk di situ, dan akan memandang penduduk itu sama buruknya.
• Tahap Emosi
Korban memiliki perasaan kurang mampu berdiri sendiri, mudah marah akan kesalahan-kesalahan kecil yang tidak terelakkan, perasaan kuatir yang berlebih-lebihan, terlalu curiga kepada penyakit yang ringan, jangan-jangan dipercayakan atau dirampok orang.

3. Pertentangan Kebudayaan (Culture Conflict)
Konflik dipandang sebagai unsur normatif dari organisasi-organisasi sosial. Konflik kebudayaan bisa timbul antara anggota-anggota kebudayaan satu dengan anggota-anggota kebudayaan yang lain. Hal ini merupakan suatu aspek kebudayaan yang begitu penting sehingga konflik kebudayaan tersebut bisa ditekankan sebagai konsep istimewa. Adapun beberapa faktor yang dapat menimbulkan konflik kebudayaan. Misalnya keyakinan-keyakinan yang berlainan sehubungan dengan sistem pemerintahan, praktek-praktek di bidang perekonomian kehidupan keluarga, dan pendidikan, konflik orang tua dan anak-anaknya yang berumur belasan tahun, sedikit banyak dapat digolongkan ke dalam konflik kebudayaan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh para imigran.

E. Cara yang Paling Tepat Untuk Menyikapi Adanya Pengaruh Relativisme Kebudayaan di Dalam Masyarakat Menurut Pendapat Ahli Sosiologi
1. Menurut pendapat Ch. Dawson, berkata:
“Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan sebaiknya dalam menyikapi pengaruh relativisme kebudayaan tidak berpedoman satu faktor saja melainkan 2 faktor atau lebih yang bersatu padu. Artinya dalam mempelajari atau memperdalam kebudayaan tidak cukup hanya mempelajari salah satu kebudayaan saja, tetapi harus semua kebudayaan.”
2. Menurut pendapat Gillin and Gillin, berkata:
“Di dalam menyikapi pengaruh relativisme kebudayaan, manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan tidak diharuskan untuk terlalu fanatik terhadap kebudayaan yang telah dianut selama ini. Dalam menerima kebudayaan luar perlu selama ini. Dalam menerima kebudayaan luar perlu dilakukan seleksi terlebih dahulu, unsur-unsur mana yang pantas diterima dan elemen-elemen mana yang harus ditolak, yang mana diselaraskan dengan sikap jiwa dan mental bangsa yang bersangkutan.”
3. Menurut pendapat Drs. H. Abu Ahmadi, berkata:
“Untuk menghindari adanya pengaruh relativisme kebudayaan maka setiap individu sebaiknya bisa membedakan antara kebudayaan yang ideal dari sebuah masyarakat yakni (kebudayaan yang menurut para anggotanya mereka miliki dan secara verbal dinyatakan berupa perasaan-perasaan yang abstrak) dan kebudayaan yang nyata dari masyarakat itu yaitu (tingkah laku/aturan yang sesungguhnya diwujudkan di dalam aktivitas mereka sehari-hari).”

referensi http://id.wikipedia.org/




NAMA                    : ANGGI SOPIANDI
KELAS                    : 1KA31
NPM                        : 10110835
DOSEN                   : ASRI WULAN
MATA KULIAH     : SOFTSKILL ISD

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan 2

1. Pengertian Penduduk

Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi.

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
Pertama orang yang tinggal di daerah tersebut. Dan kedua orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

A. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.

Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.

Piramida penduduk

Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.

Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua.

Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.

B. Pengendalian jumlah penduduk
Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib.

Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.

C. Penurunan jumlah penduduk
Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah.
Hal ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi besar-besaran.
Juga oleh penyakit, kelaparan maupun perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lampau penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh penyakit.
Pada tahun-tahun belakangan ini populasi penduduk Rusia dan tujuh belas bekas negara komunis lainnya mulai menurun (1995-2005). Kasus Black Death di Eropa atau datangnya penyakit-penyakit dari dunia lama ke Amerika merupakan faktor penyebab turunnya jumlah penduduk.

D. Transfer penduduk
Transfer penduduk adalah istilah untuk kebijakan negara yang mewajibkan perpindahan sekelompok penduduk pindah dari kawasan tertentu, terutama dengan alasan etnisitas atau agama.
Hal ini terjadi di India dan Pakistan, antara Turki dan Yunani, dan di Eropa Timur selama Perang Dunia Kedua. Kebijakan transmigrasi oleh pemerintah Indonesia selama orde baru bisa dikategorikan transfer penduduk. Perpindahan penduduk lainnya dapat pula karena imigrasi, seperti imigrasi dari Eropa ke koloni-koloni Eropa di Amerika, Afrika, Australia, dan tempat-tempat lainnya.

E. Ledakan penduduk
Buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut menggunakan argumen yang sama seperti yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay on the Principle of Population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan.

F. Penduduk dunia

Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk dunia mencapai 6,5 milyar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Dari sekitar 6,5 milyar penduduk dunia, 4 milyar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).

Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.

Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 milyar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 milyar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 milyar jiwa.
Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):
1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)
2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
4. Indonesia (241.973.879 jiwa)
5. Brasil (186.112.794 jiwa)
6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)

2. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Adat istiadat
Adat adalah wujud ideal dari kebudayaan. Secara lengkap wujud itu dapat kita sebut adat tapa kelakukan, karena adat berpungsi sebagai pengatur kelakuan suatu contoh dari adat upacara mengayun pada bayi baru lahir Adat dapat dibagi lebih khusus dalam 4 tingkat
1. Tingkat Nilai budaya
Lapisan yang paling abstrak seluas lingkungannya
2. Norma–norma
Lebih konkrit adalah sistem norma–norma itu adalah nilai–nilai budaya yang sudah terkait pada peranan–peranan dari manusia dalam masyarakat.
3. Hukum
Yang lebih konkit lagi adalah sistem hukum (baik hukum adat maupun hukum tertulis)
4. Aturan khusus
Adalah aturan–aturan khusus yang mengatur aktivitas–aktivitas yang amat jelas dan terbatas ruang lingkupnya dalam kehidupan masyarakat


3. Pengertian masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian.
Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban.

Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.

Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial.
Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

Apa Keterkaitan 3 Pengertian Tersebut?

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.

Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.

Apa Saja Permasalahan yang didapat?

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.

Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

referensi http://id.wikipedia.org/




NAMA                : ANGGI SOPIANDI
KELAS                : 1KA31
NPM                   : 10110835
DOSEN               : ASRI WULAN
MATA KULIAH : SOFTSKILL ISD

Jumat, 22 Oktober 2010

PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Penduduk

Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan yang terakhir 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali.
Perbandingan jumlah, kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia dengan beberapa negara lain :
a. Indonesia dengan Negara ASEAN
1. Jumlah penduduk : Indonesia menempati urutan pertama dalam kelompok negara ASEAN
2. Kepadatan penduduk : Indonesia berada pada urutan ke-5, yaitu 114 jiwa per km2, Singapura memiliki kepadatan penduduk paling tinggi dan Brunei Darussalam memiliki kepadatan penduduk terendah
3. Pada tahun 2005, laju perumbuhan penduduk Indonesia menempati urutan ke-6 (1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun) Filipina (2,0% per tahun) Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9% per tahun), Kamboja (1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun
b. Indonesia dengan Negara-negara di Dunia
1. Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa) dan Amerika Serkat (295 juta jiwa) pada tahun 2005.
2. Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2), setelah itu Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa per km2). Indonesia memiliki kepadatan penduduk jauh di bawah ketiga negara tersebut, yaitu sebesar 341 jiwa per km
Di negara-negara ASEAN, beberapa negara pertumbuhan penduduknya masih tergolong tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan persentase pertumbuhan penduduk telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Negara Dunia Tahun 2005
Cina dan India adalah dua negara yang jumlah penduduknya terbesar, bukan hanya di Asia tetapi juga di dunia dan sudah berusaha menekan laju pertumbuhan penduduknya. Pertumbuhan penduduk di negara-negara Afrika dan Timur Tengah umumnya masih sangat tinggi dan berada di atas Indonesia serta negara Amerika Serikat, Eropa dan Rusia umumnya sangat kecil.

Unsur-unsur Dinamika Penduduk

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
a. Kelahiran (natalitas)
b. Kematian (mortalitas)
c. Migrasi (perpindahan)
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk
Penggolongan angka kelahiran kasar :
1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2. angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

B. Piramida Penduduk
Komposisi penduduk adalah struktur penduduk yang didasarkan atas kriteria tertentu, Seperti komposisi geografis, biologis dan sosial. Komposisi penduduk geografis didasarkan atas pemilahan karakteristik lokasi seperti penduduk perkotaan dan pedesaan. Komposisi penduduk biologis, misalnya didasarkan atas usia dan jenis kelamin. Komposisi social didasarkan atas atribut social seperti status kawin,tingkat pendidikan dan mata pencaharian.
a. Bentuk-bentuk Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda seimbang dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.

Migrasi Penduduk
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.


1. Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
1) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
2) Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant
3) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya
b. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
1) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
1. Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi
2. Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
3. Ingin mencari pengalaman di kota
4. Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya
2) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi. Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas :
1. Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek
2. Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri
3. Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama
4. Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah
3) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.
2. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi
Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi, adalah sebagai berikut :
a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru
b. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya
c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok
d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis
e. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris
f. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA
g. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

MASYARAKAT
Pengertian Masyarakat
Menurut Koentjaraningrat ( 1985 : 146 )
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu yang terkait oleh suatu rasa identitas bersama.
Kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah yang nyata dan yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat serta yang terkait oleh suatu rasa identitas komunitas.
Suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma– norma adat istiadat yang sama–sama ditaati dalam lingkungannya.
Tatanan kehidupan, norma–norma yang mereka miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri kehidupan yang khas. Dalam lingkungan itu sendiri terdapat orang tua dan anak, antara ayah dan ibu, antara kakek dan cucu yang memiliki peran sendiri-sendiri dan memunculkan kebiasaan yang berbeda-beda.


Masyarakat Padesaan
Sekelompok manusia yang tinggal di suatu tempat tercantum dengan sistem ketetanggaan dan gotong royong yang kuat, mata pencahariannya bertani / agraris dan masih terikat kuat dengan tradisi yang melingkupi serta mempunyai tujuan tertentu. Mereka berhak mengatur dan menyelenggarakan rumah tangganya / pemeritahannya sendiri, dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia

KEBUDAYAAN

Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Dan budaya pula bisa menjadi adat untuk masyarakat sekitar yang biasanya budaya itu sendiri datang turun menurun dari nenek moyang mereka.
Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Unsur-Unsur
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)
Kebaya, Warisan Budaya Indonesia
Bila anda ingin tampil sebagai perempuan seksi, langsing dan elegan pada tiap kesempatan maka kenakan saja busana kebaya. Tetapi kebaya bukan hanya untuk perempuan yang berpostur ideal tetapi juga bagi perempuan hamil sehingga akan terlihat lebih seksi dan elegan. Anda bisa memodifikasi sedikit di Penjahit Kebaya atau membeli kebaya yang mengikuti bentuk tubuh maka akan memberikan hasil yang luar biasa.

Pendeknya busana Kebaya Tradisional yang hampir tidak dimiliki bangsa lain ternyata mampu membuat perempuan dalam ukuran tubuh apa pun bisa terlihat seksi, langsing dan elegan.
Hanya dengan pemilihan bahan, model yang tepat dengan postur tubuh dan warna kulit, saat ini modifikasi kebaya pun semakin beragam dilakukan oleh Penjahit Kebaya.

Tidak heran jika kebaya yang dulu hanya dipandang sebagai busana tradisional kini semakin mendapat tempat di hati kaum perempuan. Bukan saja para istri pejabat tetapi juga selebritis. Banyak perempuan sekarang yang bukan hanya mengenakan kebaya pada acara formal tetapi juga sebagai busana mereka sehari-hari.

Namun apa pun bentuk modelnya, Kebaya Tradisional atau Kebaya Modern, satu hal yang tidak boleh ditinggalkan dari kebaya yakni soal pakem atau siluet yang membentuk bagian tubuh. Siluet ini merupakan dasar dari kebaya dan ada tiga macam yang melegenda di kalangan masyarakat Indonesia yakni pakem Sunda, Jawa dan kurung.

Konon berkat pakem warisan nenek moyang ini pula perempuan yang berpikir perutnya terlihat besar tetap bisa tampil percaya diri. Memang semua tergantung rancangan busana tersebut tetapi sebaiknya kenakan puring sebagai bagian dalam kebaya dalam bentuk korset atau tanktop ketat dan bra warnanya senada dengan warna kebaya itu sendiri.

Untuk bahan saat ini cukup variatif dan busana kebaya tidak lagi identik dengan brokat. Tetapi bahan katun, sifon, sutra Thailand, santung print dan bahan-bahan bermotif lainnya juga bisa dijadikan kebaya dan tidak kalah menarik dengan pilihan warna yang beragam.

Jika dulu kaum perempuan cenderung mengenakan kebaya warna tua seperti hitam, coklat, maroon, abu-abu dan hitam. Sekarang banyak perempuan yang memilih kebaya berwarna kulit, putih, gading, kuning keemasan, perak dan warna pastel lainnya tidak kalah elegan. Apalagi ditambah dengan hiasan payet, sulaman benang emas, korsase maupun simpul modern lainnya. Anda bisa mencoba kenakan kebaya coklat muda dipadu dengan korset ketat yang menonjol dengan motif lipit.

Berbusana dengan mengenakan kebaya putih gading sangat cocok dalam suasana dan cuaca apa pun. Cobalah untuk aksen brokat sebagai lis sepanjang lengan dan leher terbuka yang mengarah pada pakem Sunda sehingga membuat busana ini tidak hanya pas sebagai baju pengantin tapi juga pesta istimewa. Apalagi dipadukan dengan kain batik motif kuno era 1930 dan 1940-an yang dimodifikasi ulang dengan aksen payet.

Untuk memberikan kesan yang betul-betul modern kebaya dengan bagian lengan yang dicampur bahan tile. Kebaya putih ini akan tampil lengkap dengan selendang sifon senada yang ditata rapi di salah satu lengan. Biarkanlah selandang lebar ini menjutai dengan satu simpul yang diikatkan pada bros keemasan.

Kebaya dengan bahan katun, sutra, santung print itu tampil dengan berbagai potongan seperti blazer, kimono, kurung, pendek dengan aksen bordir dan lace. Tetapi kebaya ini sebagian besar hampir tanpa payet dan sangat cocok dikenakan dengan celana denim, katun tapi juga sarung dan selendang print.

Model kebaya ini adalah Kebaya Modern sehingga perempuan muda dan remaja tidak perlu repot melengkapi penampilannya dengan konde. Kebaya kasual bisa tampil sebagai blus dengan hiasan rajut. Agar lebih menonjol kebaya modern ini dipadukan dengan dalaman yang kontras.

Sumber: http://www.indomp3z.us

Kesimpulan

Penduduk
Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk.

Masyarakat
Masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu yang terkait oleh suatu rasa identitas bersama.

Kebudayaan
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.



NAMA                    : ANGGI SOPIANDI
KELAS                    : 1KA31
NPM                        : 10110835
DOSEN                   : ASRI WULAN
MATA KULIAH     : SOFTSKILL ISD

Senin, 11 Oktober 2010

Kenakalan Remaja, Peran Orang Tua, Guru dan Lingkungan

Sebenarnya menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung jawab para guru dan keluarganya, tetapi semua orang, Guru yang selalu mengusahakan keluarganya menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah contoh, adalah cerminan komitmen dan pendalaman makna dari seorang guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya baik dan tidak korupsi agar ia dapat mengajari kepada murid-muridnya yang merupakan remaja generasi penerus bangsa memiliki moral dan ahlak baik dan tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar murid-muridnya sebagai remaja yang baik tidak menjadi pendusta, tidak terjaebak dalam kenakalan remaja.

Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Semua orang pasti akan membenarkan pernyataan ini jika mengerti sejauh mana peran dan tanggung jawab seorang guru . Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa, orang tua saya yang merupakan seorang guru, selalu memberikan instruksi yang mengingatkan kami para anak-anaknya adalah anak seorang guru yang harus selalu menjaga tingkah laku agar selalu baik dan jangan sampai melakukan sebuah kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak Lantas apa hubungan profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya, apakah hanya anak seorang guru yang harus demikian ?.

Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori akademis saja tetapi suri tauladan yang digambarkan dengan perilaku seorang guru dalam kehidupan sehari-hari.

Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang di tuntut tidak melakukan kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu akan tertanam sangat mendalam dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai kebiasaan buruk dan itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal jika itu akan dijadikan referensi bagi para remaja yang lain tentang pembenaran kesalahan yang sedang ia lakukan, dan ini dapat menjadi satu penyebab, alasan mengapa terjadi kenakalan remaja.

Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir setiap orang akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabenenya merupakan guru yang terdekat bagi anak-anak penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang anak remajanya untuk tidak merokok jika seorang ayahnya adalah perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-anak remaja untuk selalu jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta kepada ayah dan lingkungannya, atau sebaliknya. jadi bagaimana mungkin orang tua melarang remaja untuk tidak nakal sementara mereka sendiri nakal?

Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap sebatang rokok bersama adik kelasnya yang masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan dan usianya memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini. Apakah sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau kita hanya menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir bagaikan selembar kertas yang masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta dan menulis apa pada selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut disalahkan mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di sekolah ( guru), atau pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak para remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam kenakalan remaja.

Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua

Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak dapat berprofesi di bidang yang lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yang berkualitas.

Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah bagian hidup dan idialisme seorang guru memang harus dijunjung setinggi-tingginya. Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan oleh apapun termasuk uang. Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia tetaplah manusia, jika terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga dapat melakukan kesalahan.

Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat tidak ingin kita harapkan.

Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa remaja mesum yang dilakukan oleh para remaja belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja mesum di taman sari Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja pacaran di bukit dealova pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus yang mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus, ini menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.

Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, dan Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain dan belajar) harus di bentuk. diawali dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah, pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan informasi yang sangat mendukung bagi pendidikan para remaja. Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap para remaja yang ada di lingkungannya adalah tanggung jawab bersama, tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan informasi yang benar kepada orang tua tentang tindak tanduk si remaja tersebut dan kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya agar tidak terjebak dalam kenakalan remaja.

terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan penting dalam membentuk pola perilaku para remaja, setelah semua informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.

Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru dapat dijadikan pegangan bagi kita semua terutama bagi para orang tua untuk menangkal kenakalan remaja, mari kita bersama-sama untuk menjadi guru bagi anak-anak dan para remaja kita para remaja belia, dengan selalu memberi contoh kebenaran dan memberi dorongan untuk berbuat kebenaran. Sang guru bagi para remaja adalah Orang tua, guru sekolah dan lingkungan tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru dapat memberi teladan yang baik mudah-mudahan generasi remaja kita akan ada di jalan yang benar dan selamat dari budaya "kenakalan remaja" yang merusak kehidupan dan masa depan para remaja, semoga.
Kesimpulannya sebagai terbentuknya jati diri seorang remaja tidak lepas dari oeran orang tua, Guru dan lingkungan sekitar pastinya. Jadi sebagai seorang remaja kita harus pintar-pintar menempatkan diri agar kita bisa tumbuh menjadi dewasa yang kita harapkan
________________________________________

sumber : http://www.ubb.ac.id/

NAMA                : ANGGI SOPIANDI
KELAS                : 1KA31
NPM                    : 10110835
DOSEN               : ASRI WULAN
MATA KULIAH : SOFTSKILL ISD