Sabtu, 22 Oktober 2011

Pola Organisasi Lini/Garis dan Staff

Bagan bentuk Organisasi dapat dilihat pada Gambar 1. Pada gambar tersebut ditunjukkin bahwa Manajer Produksi bertanggungjawab atas produksi kain tenun dan kain jadi (finishing). Untuk melaksanakan kegiatan tersebut Manajer Produksi dapat melimpahkan wewenangnya kepada Kepala Bagian Pertenunan dan Kepala Bagian Finishing, terus ke bawah sampai ke seksi-seksi. Hubungan antara manajer dengan satuan-satuan organisasi tersebut berlangsung menurut garis lurus. Hubungan yang demikian dinamakan hubungan lini atau hubungan garis. Untuk memproduksi berbagai macam jenis/motif, demikian pula kualitas produk yang akan dihasilkan, ia dapat meminta saran dari Staff Penelitian Pasar dan Staff Planning Quality and Control (PHQ). Hubungan staff dengan pejabat lini ini dinamakan hubungan staff.


Gambar 1. Pola Organisasi Lini/Garis dan Staff dari sebuah perusahaan industri tekstil.

Gambar 2. adalah contoh pola Organisasi Lini/Garis dan Staff dari Pola Organisasi Departemen Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1947 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen, susunan organisasi departemen terdiri dari:

1) Unsur Pimpinan: Menteri,
2) Unsur Pembantu Pimpinan: Sekretariat Jendral (Sekjen),
3) Unsur Pelaksana: Direktorat Jendral (Ditjen),
4) Unsur Pengawasan: Inspektorat Jendral (Itjen).
  • Sekretariat Jendral dipimpin oleh Sekretaris Jendral (Sekjen),
  • Direktorat Jendral dipimpin oleh Direktur Jendral (Dirjen), dan
  •  Inspekturat Jendral dipimpin oleh Inspektur Jendral (Irjen),

Staff Ahli Menteri secara administratif berada dalam lingkungan Sekrretariat Jendral.


Gambar 2. Pola Organisasi Lini/Garis dan Staff dari Organisasi Departemen RI.

Keterangan gambar:
  1. Menteri adalah sebagai unsur pimpinan departemen. Di samping kedudukannya sebagai pimpinan departemen, Menteri adalah pebantu Presiden dalam bidang yang menjadi tugas kewajibannya. Menteri mempnyai tugas untuk memimpin departemennya, menentukan kebijaksanaan, membina dan melaksanakan kerjasama dengan departemen, instansi dan organisasi lain untuk memecahkan persoalan yang ada, terutama yang menyangkut bidang tanggungjawabnya.
  2. Inspekturat Jendral, adalah unsur pengawasan dalam departemen yang berada langsung di bawah Menteri. Tugas pokok Inspektorat Jendral ialah melakukan pengawasan dalam lingkungan departemen terhadap pelaksanaan tugas semua unsur departemen agar dapat berjalan sesuai rencana dan peraturan yanga berlaku, baik tugas yang bersifat rutin maupun tugas pembangunan.
  3. Sekretariat Jendral, adalah unsur pembantu pimpinan dalam departemen yang berada langsung di bawah Menteri. Tugas pokok Sekretariat Jendral ialah menyelenggarakan pembinaan administrasi, organisasi, dan ketatalaksanan terhadap seluru unsur di lingkungan departemen dan memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada Menteri, Inspektorat Jendral, Direktorat Jendralm dan Unit Organisasi lainnya di lingkungan departemen dalam rangka pelaksanaan tugas pokok departemen.
  4. Direktorat Jendral, adalah unsur pelaksana dari sebagian tugas pokok dan fungsi departemen yang berada langsung diawah Menteri. Tugas pokok Direktorat Jenderal ialah melaksanakan sebagaian tugas pokok departemen di bidangnya berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri.

Kebaikan Dan Kelemahan Organisasi Lini/Garis Staff

Kebaikan-Kebaikan Organisasi Lini/Garis dan Staff

Organisasi lini/garis dan staff mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
  1. Adanya pembagian pekerjaan (distribution of woek) yang jelas, antara pejabat-pejabat lini/garis dan pejabat staff..
  2. Adanya kesempatan yang baik dari para pegawai untuk mengembangkan diri sesuai kemampuan dan bakat masing-masing.
  3. Pimpinan dapat mengatasi berbagai macam persoalan berkat bantuan staff yang berupa saran-saran.
  4. Staff dapat memperingan pekerjaan pimpinan sehingga dapat menigkatkan efisiensi kerja.
  5. Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap kelompok (kelompok lini dan staff).
  6. Disiplin dan moral tinggi karena para anggota bekerja menurut kemampuan dan keahlian masing-masing.
  7. Prinsip dalam kepegawaian yang mengatakan the right man in the right place dapat diterapkan.
  8. Spesialisasi dapat dipergunakan secara maksimal.
  9. Staff mampu mendidik para pekerja sesuai bakat masing-masing.
  10. Para bawahan dapat mengetahui secara jelas kepada siapa mereka harus bertanggung jawab.



Kelemahan Organisasi Lini/Garis Staff

Di samping mempunyai keuntungan, organisasi lini/garis juga memiliki kelemahan, antara lain:
  1. Sering terjadi pertentangan antara pejabat lini/garis dengan pejabat staff karena masing-masing merasa labih mengetahui masalah yang sedang terjadi. Pejabat lini memandang masalah dari segi pelaksanaan tugas di lapangan (operasional) dan bagaimana situasi yang sedang terjadi. Sedang pejabat staff biasanya memandang masalah didasarkan pada norma, aturan-aturan atau teori. Menurut teori benar, tetapi belum tentu teori itu dapat dipraktekkan di lapangan. Pertentangan yang terjadi antar pejabat staff dengan pejabat lini/garis ini seringkali menghamat pelaksanaan tugas organisasi.
  2. Saran-saran dari staff kadang-kadang disampaikan dalam bentuk perintah. Bagi para pekerja hal ini akan membingungkan karena sulit untuk membedakan mana yang dianggap perintah dan mana yang dianggap saran.
  3. Perintah dari pejabat lini kadang-kadang kurang mendapat perhatian dari para pekerja karena para pekerja lebih percaya kepada staff daripada atasannya.
  4. Perintah dari pejabat lini belum tentu seirama dengan nasihat staff karena kedua pejabat itu (lini dan staff) memandang suatu masalah dari kacamata yang berbeda.

BENTUK ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORGANIZATION)

Bentuk organisasi lini dan staff merupakan perpaduan antara dua bentuk organisasi, yaitu organisasi lini dan organisasi staff. Wewenang diserahkan dari pucuk pimpinan kepada unit-unit (satuan-satuan) organisasi yang ada di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan dan di bawah pucuk pimpinan ditempatkan staff. Staff ini tidak mempunyai wewenang lini/garis (wewenang komando) ke bawah. Staff hanya berfungsi sebagai pemberi nasihat, pemberi pertimbangan sesuai bidang keahliannya.

Staff dapat pula ditempatkan di setiap satuan organisasi apabila dibutuhkan.

Ciri-ciri Organisasi Lini dan Staff

Berdasarkan uraian di atas maka organisasi lini dan staff mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dipergunakan oleh organisasi-organisasi yang besar dan kompleks.
2. Jumlah anggota relatif banyak.
3. Unit-unit dalam organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  • Unit-unit lini/garis, satu sama lai berhubungan menurut garis komando mulai top manager (pimpinan puncak), sampai dengan unit lini yang paling bawah. Yang dimaksud dengan unit lini ialah unit-unit yang secara langsung terlibat dalam pelaksanaan pencapaian tjuan organisasi.
  • Unit staff yang dihubungkan dengan garis tata-hubungan staff. Yang dimaksud unit staff adalah unit yang tidak secara langsung ikut terlinat dalam pencapaian tujuan organisasi, tetapi hanya memberikan bantuan di bidang pengadaan pegawai, keuangan, material dan bantuan lainnya baik untuk kepentigan unit lini maupun kepentingan unit staff sendiri.
  • Karena jumlah anggota organisasi relatif bannyak maka hubungan yang sifatnya tatap muka (face to face communication) tidak mungkin lagi dapat dilaksanak bagi seluruh anggota organisasi.

BENTUK ORGANISASI FUNGSIONAL DAN LINI DAN STAF

Bentuk organisasi fungsional, lini dan staf (Functional Line and Staff Organization) adalah suatu organisasi yang merupakan perpaduan dari tiga bentuk organisasi, yaitu organisasi fungsional, organisasi lini dan organisasi staf. Bentuk organisasi fungsional, lini dan staf adalah organisasi dimana wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada unit-unit (satuan-satuan) organisasi yang ada dibawahnya dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu sesuai kebutuhan organisasi. Masing-masing pimpinan dari setiap unit berhak memerintah semua satuan pelaksana sepanjang menyangkut bidang tugas masing-masing. Setiap satuan pelaksana mempunyai wewenang dalam bidang pekerjaannya, dan dibawah pucuk pimpinan ditempatkan staf sebagai pembantu atau sebagai penasihat pimpinan. Jadi pada dasarnya sama dengan bentuk organisasi fungsional dan lini, hanya di bawah pucuk pimpinan ditempatkan staf sebagai pembantu atau sebagai penasihat.


Bagan Organisasi Fungsional, Lini, dan Staff (Functional, Line, and Staff Organization)

BENTUK ORGANISASI FUNGSIONAL DAN LINI

Bentuk organisasi fungsional dan lini (functional adn line organization) merupakan perpaduan antara organisasi fungsional dan organisasi lini/garis. Wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada unit-unit (satuan-satuan) organisasi yang ada dibawahnya dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu sesuai kebutuhan organisasi. Masing-masing pimpinan dari setiap unit berhak memerintah semua satuan pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang tugas masing-masing. Setiap satuan pelaksana mempunyai wewenang dalam semua bidang pekerjaan.

Bagan Organisasi Lini dan Fungsi (Line and Function)