Kamis, 06 Desember 2012

KALIMAT EFEKTIF


Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

A.    Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini.
1.      Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.

Contoh:
a)      Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
b)      Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)

2.      Tidak terdapat subjek yang ganda

Contoh:
a)      Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para (Salah)
b)      Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para (Benar)

3.      Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal

Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut.

Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Atau
Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

4.      Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Contoh:
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.

Perbaikannya adalah sebagai berikut.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.


B.     Keparalelan

Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.

Contoh:
Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.

Kalimat diatas tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.

Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.

C.    Ketegasan

Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

1.      Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).

Contoh:
            Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Penekanannya ialah presiden mengharapkan.

2.      Membuat urutan kata yang bertahap.

Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Seharusnya:
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

3.      Melakukan pengulangan kata (repetisi).

Contoh:
            Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

4.      Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

Contoh:
            Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

5.      Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).

Contoh:
            Saudaralah yang bertanggung jawab.