>>Pendahuluan
Pengembangan
sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana
masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap
sebelumnya. Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan
mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana
stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana stratejik dan
kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya untuk periode
3 sampai 5 tahun. Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini
mencakup:
• Kebutuhan
stratejik organisasi
• Aspek legal
pendukung organisasi
• Masukan kebutuhan
dari pengguna
>>Pembahasan
Pengembangan
Sistem
Pendekatan suatu
pengembangan sistem yang sederhana, lebih dikenal sebagai model air terjun (waterfall
model). Model air terjun ini mendeskripsikan alur proses pengembangan
sistem informasi.
Pekerjaan
pengembangan sistem dengan model air terjun dimulai dengan pembuatan
spesifikasi kebutuhan suatu sistem. Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh orang
yang memesan sistem atau pengembang yang bekerja sama dengan pemesannya.
Setelah spesifikasi kebutuhan ini selesai, lantas dilakukanlah suatu analisis
dan deskripsi logika sistem. Atau, analisis dan deskripsi logika sistem dibuat
secara bersama-sama dengan spesifikasi kebutuhan.
Rancangan sistem
kemudian diselesaikan dan diikuti dengan implementasi modul yang lebih kecil.
Modul-modul ini pertama-tama diuji secara sendiri-sendiri dan kemudian secara
hersama-sama. Ketika pengujian integrasi terakhir telah diselesaikan,
keseluruhan sistem dapat diserahkan ke pemakai serta dimulailah tahap
pemeliharaan.
Model air terjun
ini memberi penekanan bahwa seseorang harus menyelesaikan suatu tahap sebelum
masuk ke tahap berikutnya. Model air terjun ini telah memberikan pengaruh besar
pada metode rekayasa perangkat lunak. Model ini sebenarnya tidak pernah
dimaksudkan untuk dilaksanakan secara kaku pada saat pertama kali
diperkenalkan. Akan tetapi, belakangan disadari bahwa model air terjun ini
harus direvisi agar benar-benar menggambarkan siklus pengembangan sistem.
Problem utama
model air terjun ini dalam kebanyakan kasus adalah pada tahap pemeliharaan.
Dalam kenyataannya, tahap pemeliharaan mengandung juga spesifikasi kebutuhan,
analisis, dan perancangan baru berikutnya Karena itu, berbagai model baru dikembangkan
untuk menggambarkan kenyataan tersebut Diantara berbagai model yang ada, model
yang paling populer adalah model spiral. Model spiral dapat menggambarkan
bagaimana suatu versi dapat dikembangkan secara bertingkat (incremental).
Di samping itu,
R. Eko Indrajit di dalam bukunya “Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi”, menyatakan bahwa pengembangan sistem informasi dapat dikategorikan
dalam tiga kelompok besar. Kelompok pertama adalah proyek yang bersifat
pembangunan jaringan infrastruktur teknologi informasi (mulai dari pengadaan
dan instalasi komputer sampai dengan perencanaan dan pengembangan infrastruktur
jaringan LAN dan WAN).
Kelompok kedua
adalah implementasi dari paket program aplikasi yang dibeli di pasaran dan
diterapkan di perusahaan, mulai dari perangkat lunak kecil seperti
produk-produk ritel Microsoft sampai dengan aplikasi terintegrasi yang berbasis
teknologi tinggi.
Kelompok ketiga
adalah perencanaan dan pengembangan aplikasi yang dibuat sendiri secara khusus
(customized software), baik oleh internal organisasi maupun kerja sama
dengan pihak luar, seperti konsultan dan software house.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar