>>Pendahuluan
I.
Latar Belakang Masalah
Pengambilan
keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari berbagai
alternative pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang dihadapkan pada suatu
keadaan dimana ia harus menentukan pilihan (keputusan) dari berbagai alternatif
yang ada. Proses ini terkadang amatlah rumit karena berdampak pada dirinya dan
lingkungan sekitarnya. Seorang pimpinan produksi memutuskan untuk mengurangi
produksi di saat kondisi perekonomian sedang buruk, seorang jenderal memutuskan
untuk melakukan serangan endadak karena tahu bahwa musuh sedang tidap siap dan
siaga. Masih banyak contoh-contoh lainnya yang terkait dengan pengambilan
keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada
umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untu memecahkan permasalahan atau
persoalan (problem solving) dan setiap keputusan yang dibuat pasti ada
tujuan yang hendak dicapai. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada
keputusan yang dibuat misalnya di rumah tangga, di kantor atau di dalam
organisasi (departemen, dan industri pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi)
atau di masyrakat. Keputusan dibuat oleh individu (perseorangan), organisasi,
kelompok individu, negara dengan satu tujuan atau lebih yang hendak dicapai.
Dalam dunia yang modern ini, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang
harus dibuat baik yang memiliki dampak yang luas maupun yang sempit.
II.
Rumusan Masalah
·
Brainstorming
·
Proses Delphi
·
Teknik Kelompok Nominal
>>Pembahasan
I.
Brainstorming
Meningkatkan
kreatifitas dengan mendorong pengungkapan gagasan melalui diskusi dengan suasana
bebas tanpa kritik untuk menggali ide kreatif demi mendapatkan solusi alternatif.
Adapun
beberapa manfaat melakukan brainstorming adalah sebagai berikut :
- Meningkatkan kreatifitas dan menghasilkan banyak ide dalam waktu singkat, dengan memperluas sudut pandang dari segala aspek atau pemikiran anggota tim yang lain akan mencetuskan ide lain dalam diri kita.
- Menciptakan kesetaraan terhadap semua tim yang terlibat dalam proses brainstorming, suasana yang hangat saling mendukung, dan tanpa kritik akan mendorong orang untuk nyaman mengeluarkan ide tanpa halangan. Hal ini akan mengakibatkan sikap saling menghormati.
- Ketika setiap anggota tim memberikan idenya, maka anggota tim merasa dilibatkan dan akan mendukung arahan pengambilan keputusan, hal ini akan memupuk rasa memiliki terhadap proses
II.
Proses Delphi
Meningkatkan
kreatifitas dengan menggunakan pertimbangan yang diajukan secara anonym atas
gagasan guna mencapai keputusan konsesnsus.
Adapun
prosedur dari metode Delphi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan pertanyaan Delphi
Ini merupakan
kunci proses Delphi. Langkah ini dimulai dengan memformulasikan garis besar
pertanyaan oleh pembuatan keputusan. Jika responden tidak mengerti garis besar
pertanyaan maka masukan proses adalah sia –sia. Elemen kunci dari langkah ini
adalah mengembangkan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh responden. Anggota
staf harus menginterview pembuat keputusan benar – benar jelas mengenai
pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.
2. Memilih dan kontak dengan responden
Partisipan
sebaiknya diseleksi dengan dasar ; secara personal responden mengetahui
permasalahan, memiliki informasi yang tepat untuk dibagi, tranformasi untuk
melengkapi Delphi dan responden merasa bahwa agregasi pendapat panel responden
akan termasuk informasi yang mereka nilai dan mereka tidak mengakses dengan
cara lain. Seleksi aktual dari responden umumnya menyelesaikan melalui
penggunaan proses nominasi.
3. Memilih ukuran contoh
Ukuran panel
responden bervariasi dengan kelompok yang homogen dengan 10 – 15 partisipan
mungkin cukup. Akan tetapi dalam sebuah kasus dimana refrence yang
bevariasi diperlukan maka dibutuhkan partisipan yang lebih besar.
4. Mengembangkan kuisioner dan test 1
Kuisioner
pertama dalam Delphi mengikuti partisipan untuk menulis respon pada garis besar
masalah. Sampul surat termasuk tujuan, guna dari hasil, perintah dan batas
akhir respon.
5. Analisa kuisioner 1
Analisa
kuisioner harus dihasilkan dalam ringkasan yang bersisi bagian – bagian yang
diidentifikasi dan komentar dibuat dengan jelas dan dapat dimengerti responden
terhadap kuisioner 2. Anggota grup kerja mendokumentasikan masing – masing
respon pada kartu indeks, memilih kartu kedalam katagori umum, mengembangkan
sebuah konsensus pada label untuk masing – masing katagori dan menyiapkan
ringkasan bayangan yang berisi katagori – katagori.
6. Pengembangan kuisioner dan test 2
Kuisioner
kedua dikembangkan menggunakan ringkasan responden dari kuisioner 1. Fokus dari
kuisioner ini adalah untuk mengidentifikasikan area yang disetujui dan yang
tidak, mendiskusikan dan mengidentifikasi bagian yang diinginkan serta membantu
partisipan mengetahui masing – masing posisi dan bergerak menuju pendapat yang
akurat, responden diminta untuk memilih pada ringkasan bagian kuisioner 1
7. Analisa kuisioner 2
Tugas dari
kelompok kerja adalah menghitung jumlah suara masing – masing bagian yang
meringkas komentar yang dibuat tentang masing – masing bagian. Tujuan dari tahapan
ini adalah untuk menentukan jika informasi lengkap akan membantu untuk
penyelesaian masalah atau paling tidak membuktikan untuk digunakan di berbagai
cara.
8. Mengembangkan kuisioner dan test 3
Kuisioner 3
didesain untuk mendorong masukan proses Delphi
9. Analisis kuisioner 3
Analisa tahap
ini mengikuti prosedur yang sama pada analisis kuisioner 2
10. Menyiapkan laporan akhir
III.
Teknik Kelompok Nominal
Meningkatkan
kreatifitas dengan mengumpulkan orang bersama-sama dalam sebuah pertemuan yang
sangat terstruktur dan tidak banyak komunikasi verbal. Keputusan kelompok
merupakan hasil pemungutan suara anggota secara matematis.
Teknik ini membantu kelompok dalam
menghasilkan sejumlah ide, mengevaluasi dan memilih solusi secara lebih
terstruktur dan sistematis. Dalam teknik ini, setiap anggota kelompok menulis
ide dan solusi, membacakan ide dan solusinya kepada orang lain, mendiskusikan
dan merangking seluruh alternatif. Teknik ini juga sangat berguna terutama
sekali bila sebuah isu merupakan isu yang kontroversial. Menurut Rizky (2004)
format dasar teknik ini dijabarkan sebagai berikut:
1.
Sebuah kelompok dibentuk untuk
mendiskusikan topik atau masalah yang spesial.
2.
Setelah masalah dipahami dengan
baik, setiap individu diminta untuk menuliskan ide-idenya. Untuk menuliskan
ide-ide diberikan waktu selama kurang lebih 30 atau 40 menit. Setiap orang
diminta untuk inovatif dalam menghasilkan ide.
3.
Kemudian, seluruh ide dituliskan
pada papan tulis agar kelompok dapat mengetahui pandangan setiap individu. Pada
tahap ini, sesi diskusi, kritik, saran dan evaluasi belum dibuka.
4.
Seketika seluruh alternatif solusi
telah dijabarkan, sesi diskusi mulai dibuka. Setiap orang boleh mengajukan
kritik dan saran, evaluasi serta perbaikan membangun untuk setiap ide. Pada
tahap ini, diskusi tentang alternatif solusi dimulai dari alternatif atau ide
yang pertama kali diajukan/ ditulis di papan, dimana pengajuan dilakukan secara
acak. Setiap anggota kelompok dapat meminta klarifikasi informasi dan kritik
untuk setiap alternatif guna mengidentifikasi pandangan pro dan kontra.
5.
Setiap anggota individu yang
terlibat diskusi diberikan waktu 30 detik untuk beragumentasi, mempertahankan
kebaikan idenya, atau mendukung ide tertentu yang dianggap baik.
6.
Bila seluruh alternatif telah
didiskusikan, setiap anggota kelompok merangking seluruh alternatif yang
menurut pandangan mereka terbaik dan paling memungkinkan untuk diterapkan.
7.
Pemimpin kelompok kemudian
menentukan pilihan akhir berdasarkan pilihan alternatif tertinggi atau
alternatif yang paling banyak dipilih. Teknik ini mengikuti teknik penentuan
keputusan dengan suara terbanyak (voting). Sebelum keputusan akhir
diambil, kelompok dapat mendiskusikan kembali pilihan alternatif terbaik pada
urutan teratas (3 atau 5), dan kemudian melakukan teknik voting ronde
kedua.
Dengan teknik ini dapat mengurangi
hambatan terhadap pengambilan keputusan secara berkelompok yaitu dengan:
1.
Memisahkan brainstroming dari tahap
evaluasi.
2.
Mempromosikan keseimbangan
partisipasi diantara anggota kelompok.
3.
Memadukan teknik voting
secara matematis untuk meraih kesepakatan bersama.
Hal yang perlu diingat dalam
penggunaan teknik ini yaitu pemimpin diskusi harus bertindak sebagai moderator
yang baik agar cara pandang obyektif dapat muncul, sehingga setiap anggota
dapat memilih dan merangking alternatif tanpa terikat pada bias pemikiran
kelompok. Saat pendekatan kelompok nominal murni dikembangkan menjadi
teknik khusus untuk pengambilan keputusan dalam organisasi, pendekatan ini
dinamakan nominal group technique (NGT) dan terdiri dari langkah berikut
ini:
1.
Pembangkitan ide yang tidak
terucapkan melalui tulisan
2.
Umpan balik round-robin dari anggota
kelompok, yang mencatat setiap ide dalam frasa pendek pada flip chart
atau papan tulis
3.
Pembahasan setiap ide yang tercatat
untuk klarifikasi dan evaluasi
4.
Voting individu mengenai ide
prioritas, dengan keputusan kelompok diambil secara matematis menurut rating.
>>Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa dalam
pengambilan keputusan ada 3 teknik yang dapat kita gunakan, yang dimana
masing-masing dari teknik-teknik tersebut memiliki ciri masing-masing namun
dengan tujuan yang sama untuk mendapatkan solusi terbaik.
Sumber:
http://opinisangpemimpi.blogspot.com/2011/11/teknik-pengambilan-keputusan-kelompok_19.html
http://dimasarioarumbinang.blogspot.com/2010/06/metode-delphi.html
http://www.sixsigmaindonesia.com/tag/brainstorming/
http://mazda4education.wordpress.com/2010/11/07/teknik-pengambilan-keputusan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar